Marc Marquez, pebalap Ducati asal Spanyol, berada di ambang titel juara Marc Marque pada MotoGP 2025 setelah tampil mendominasi di 14 seri balapan. Pada 5 September 2025, di Montmelo, Pedro Acosta menyebut potensi kemenangan Marquez sebagai salah satu comeback terhebat dalam sejarah olahraga. Dengan 13 kemenangan sprint race dan 10 kemenangan grand prix, Marquez unggul jauh di puncak klasemen. Mengapa pencapaian ini begitu istimewa, dan bagaimana Marquez mencapainya setelah masa sulit akibat cedera?
Baca juga: Miliano Resmi Jadi WNI: Langkah Baru untuk Timnas Indonesia
Dominasi Marquez di MotoGP 2025
Marc Marquez menunjukkan performa luar biasa sepanjang musim MotoGP 2025. Pebalap berusia 32 tahun ini telah memenangi 13 dari 14 sprint race dan 10 balapan grand prix, mengumpulkan 455 poin di puncak klasemen. Ia unggul 175 poin atas adiknya, Alex Marquez, di posisi kedua, dan 227 poin atas Francesco Bagnaia di posisi ketiga. Konsistensi ini menempatkan Marquez sebagai kandidat utama untuk meraih titel juara Marc Marquez, yang akan menjadi gelar ketujuhnya di kelas premier.
Keberhasilan ini terasa spesial karena Marquez sempat melalui masa sulit akibat cedera berulang sejak 2020. Setelah bergabung dengan tim Ducati pabrikan, ia menemukan kembali performa terbaiknya, menjadikan musim 2025 sebagai titik balik kariernya.
Pedro Acosta: Comeback Marquez Sejajar dengan Legenda
Pebalap muda KTM, Pedro Acosta, memuji perjalanan titel juara Marc Marquez sebagai salah satu comeback terhebat dalam sejarah olahraga. Dalam wawancara menjelang MotoGP Catalunya 2025, Acosta membandingkan Marquez dengan legenda NBA Michael Jordan, yang kembali mendominasi basket setelah sempat bermain baseball. “Ketika dia juara, ini akan jadi salah satu comeback terbaik oleh seorang atlet dalam sejarah olahraga,” ujar Acosta, dikutip dari Crash.
Acosta juga menyebut Marquez layak disandingkan dengan atlet-atlet Spanyol seperti Rafael Nadal (tenis), Fernando Alonso (F1), dan Marc Gasol (basket). Menurutnya, kemampuan Marquez bangkit dari cedera dan mendominasi MotoGP dengan motor Ducati menunjukkan mentalitas dan talenta luar biasa.
Perjalanan Sulit Menuju Titel Juara Marc Marquez
Marquez menghadapi tantangan besar sebelum musim 2025. Cedera lengan yang parah pada 2020 membuatnya absen panjang dan kesulitan bersaing di papan atas. Setelah meninggalkan Honda dan bergabung dengan Gresini Ducati pada 2024, ia mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Musim 2025 menjadi puncaknya, dengan Marquez memanfaatkan motor Ducati GP25 yang kompetitif untuk mengasapi rival-rivalnya, termasuk Bagnaia dan Jorge Martin.
Kemenangan di sirkuit seperti Aragon, Belanda, dan Hungaria menegaskan dominasinya. Di MotoGP Hungaria, misalnya, Marquez lolos dari insiden senggolan dengan Marco Bezzecchi untuk memenangi balapan utama, dengan Acosta finis di posisi kedua. Konsistensi ini membuat titel juara Marc Marquez hanya tinggal menunggu waktu.
Tantangan di Sisa Musim
Meski Marquez unggul jauh di klasemen, persaingan di sisa musim tetap ketat. Francesco Bagnaia, juara dunia dua kali, masih berpeluang mengejar meski tertinggal jauh. Sementara itu, Acosta, yang kini berada di posisi kedelapan klasemen, mengakui sulit menyaingi Marquez tanpa motor Ducati. “Satu-satunya motor yang mampu bersaing dengan Marc adalah Ducati,” kata Acosta, menyinggung dominasi pabrikan Italia tersebut.
MotoGP Catalunya pada 7 September 2025 menjadi salah satu seri krusial. Marquez, yang memiliki rekor apik di sirkuit ini, diharapkan kembali meraih poin maksimal. Jika terus konsisten, ia bisa mengunci titel juara Marc Marquez lebih cepat, bahkan sebelum seri pamungkas di Valencia.
Baca juga: Marquez dan Bagnaia Uji Coba Sirkuit Baru MotoGP di Hungaria: Tantangan Baru Menanti
Dampak bagi Dunia MotoGP
Keberhasilan Marquez tidak hanya mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pebalap terbaik sepanjang masa, tetapi juga mengubah dinamika MotoGP. Dominasi Ducati, yang menguasai lima posisi teratas klasemen, menjadi sorotan. Luca Marini, pebalap Honda, bahkan menyebut hasil MotoGP 2025 “sudah ditentukan” dengan Marquez sebagai juara, meski Bagnaia masih memiliki peluang untuk membuktikan diri.
Pujian Acosta terhadap Marquez juga mencerminkan respek generasi muda terhadap sang legenda. Dengan usia yang masih produktif, Marquez berpotensi menambah gelar di masa depan, memperpanjang rekornya sebagai pebalap dengan enam gelar MotoGP dan delapan gelar dunia secara keseluruhan.
Penutup
Marc Marquez berada di jalur untuk meraih titel juara Marc Marquez pada MotoGP 2025, sebuah pencapaian yang disebut Pedro Acosta sebagai salah satu comeback terhebat dalam sejarah olahraga. Dengan dominasi di lintasan dan keunggulan poin yang nyaman, Marquez hanya tinggal selangkah lagi dari gelar ketujuhnya. Akankah ia terus tak terhentikan di sisa musim? MotoGP Catalunya akan menjadi ujian berikutnya bagi sang superstar Spanyol.